Thursday, June 11, 2015

Say No to Cigarette

Ayo Mulai Hidup Senang Tanpa Rokok
                Beberapa pekan yang lalu, saya dikagetkan oleh berita memilukan terkait bahaya merokok yang tersebar di dunia maya. Berita tersebut menyampaikan kesedihan seorang ayah yang baru saja kehilangan buah hatinya akibat asap rokok. Sang ayah sudah berusaha untuk tidak pernah merokok di dekat sang buah hati namun ternyata upayanya tersebut tidak mengurangi dampak risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok. Baju yang dikenakan sang Ayah setelah selesai merokok ternyata tetap mengandung residu racun rokok yang akhirnya menyebabkan pneumonia (kanker paru- paru) bagi sang buah hati yang sering ia timang- timang.
                Bukannya berhenti, kisah para korban perokok pasif kembali diberitakan oleh berbagai media. Ada kisah Khasidah yang meninggal akibat menderita kanker paru- paru..Noor Atika yang meninggal akibat menderita flek paru- paru..dan Ike Wijayanti  yang kehilangan suara akibat menderita kanker pita suara. Kisah Ike ditayangkan di media televise baru- baru ini di sebagai iklan layanan masyarakat dari Kementerian Kesehatan.
                Selain isu kemanusiaan yang membahayakan risiko kesehatan, rokok juga memberikan dampak serius lho bagi kesehatan keuangan kita. Berikut pembahasan dari sudut pandang perencana keuangan:
1.       Penelitian Dr Kosen dkk, 2009 melalui Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) terkait Fakta Tembakau menyebutkan bahwa rata- rata konsumsi rokok bagi individu setiap bulannya adalah Rp 216.000,-. Apabila kita secara bijak memilih untuk berinvestasi misalnya pada Reksa Dana Campuran A yang secara historis memiliki imbal hasil rata- rata 21,85% per tahun, maka kita akan memiliki dana sebesar +/- Rp 31 juta tahun ini (6 tahun sejak tahun 2009). Nominal tersebut bahkan cukup untuk membeli 2 motor bebek baru yang saat ini berharga sekitar Rp 15 juta.
2.       Penelitian antara WHO dan Lembaga Demografi FEUI 2009 tentang Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia: Lembar Fakta untuk Masukan Kebijakan menunjukkan bahwa pengeluaran belanja kesehatan bagi rumah tangga perokok minimal 2X lebih besar daripada rumah tangga non perokok. Jadi, perokok memiliki potensi pengeluaran kesehatan yang lebih besar di masa depan dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Melihat besarnya risiko yang diakibatkan oleh rokok baik bagi kesehatan fisik ataupun keuangan, mendingan kita mulai menghindari rokok. Memang, rokok memberikan kecanduan sehingga sulit untuk berhenti mengkonsumsinya. Namun, kita merupakan ciptaan Tuhan yang dianugerahi akal untuk melawan hawa nafsu termasuk nafsu untuk merokok. Jadi, mulailah bertindak tegas pada diri dengan “Say No to Smoking”. Ultimate your financial goals!

No comments:

Post a Comment