Wednesday, June 17, 2015

Ayo Saling Tolong Menolong melalui Asuransi Syariah

Ajaran Islam yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW mengajarkan berbagai nilai kehidupan yang perlu diterapkan di dalam keseharian umat manusia. Salah satu nilai kehidupan yang diajarkan oleh beliau adalah sikap saling tolong menolong. Dalam mengarungi kehidupan di dunia, setiap manusia tidak selalu merasakan kebahagiaan dan kenyamanan hidup. Ada suatu masa, dimana manusia akan diuji dengan berbagai cobaan hidup untuk menguji tingkat ketakwaan kita kepada Allah SWT. Pada saat itu, kita sebagai saudara sesama muslim dianjurkan untuk menolong mereka dalam melewati kesulitan yang dialami.
Selain suri tauladan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui contoh perbuatan beliau di dalam kesehariannya. Anjuran menolong sesama muslim juga diterangkan di dalam Al Qur’an surat Al Ma’idah ayat 2 yang berbunyi,”...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...” dan surat At Taubah ayat 71 yang berbunyi,”Dan orang- orang yang beriman, laki- laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain...Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana”. Dengan niat yang tulus untuk mengharapkan ridha dari Allah SWT, kita perlu menerapkan sikap saling tolong menolong kepada sesama manusia tanpa memandang agama, suku ataupun perbedaan lain. Dengan memiliki asuransi jiwa syariah, kita tidak hanya mempersiapkan keluarga dalam mengantisipasi risiko kematian dan kecacatan di masa depan namun juga bisa membantu saudara sesame muslim.
Berbeda dengan asuransi jiwa konvensional yang menganut prinsip transfer risiko, asuransi jiwa syariah menerapkan prinsip berbagi risiko. Pada asuransi jiwa konvensional, pemegang polis membuat suatu perikatan (tertuang di dalam polis asuransi) kepada perusahaan asuransi untuk membayar sejumlah uang tertentu (premi) sehingga perusahaan asuransi tersebut berkewajiban untuk membayarkan sejumlah uang klaim jika tertanggung meninggal atau mengalami cacat sesuai dengan ketentuan yang disepakati di dalam polis. Sedangkan pada asuransi jiwa syariah, para pemegang polis membuat suatu perikatan (tertuang di dalam polis asuransi) kepada perusahaan asuransi untuk membayar sejumlah uang tertentu (premi) dimana kumpulan premi tersebut akan dikelola oleh perusahaan asuransi untuk membayarkan klaim apabila terdapat pemegang polis yang meninggal atau mengalami cacat sesuai dengan ketentuan yang disepakati di dalam polis. Pastinya kumpulan premi tersebut akan dikelola perusahaan asuransi pada produk- produk investasi syariah, yang proses pengelolaannya akan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. Untuk memperjelas penjelasan prinsip asuransi konvensional dan syariah, bisa dilihat dalam ilustrasi gambar di bawah.



 Dari ilustrasi diatas, dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa syariah memiliki 3 perbedaan mendasar dengan asuransi jiwa konvensional. Perbedaan pertama adalah prinsip pengelolaan risiko yang diterapkan, asuransi jiwa konvensional menggunakan prinsip transfer risiko dimana pemegang polis menyerahkan risiko kematian dan cacat yang dimilikinya kepada perusahaan asuransi dengan membayarkan premi sehingga klaim yang diberikan berasal dari dana milik perusahaan asuransi. Sedangkan asuransi jiwa syariah menggunakan prinsip berbagi risiko dimana para pemegang polis mengumpulkan premi untuk dikelola oleh perusahaan asuransi sehingga klaim yang diberikan berasal dari dana kumpulan para pemegang polis bukan dana milik perusahaan asuransi. Prinsip inilah yang mendasari terlaksananya prinsip saling tolong menolong yang dianjurkan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
                      Perbedaan kedua adalah sumber pendapatan bagi perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi di dalam asuransi jiwa syariah berperan sebagai pengelola dana baik dengan ikut menyertakan modal (akad musyarakah) ataupun tanpa meyertakan modal (akad mudharabah). Perusahaan asuransi tersebut diwajibkan untuk mengelola dana tabarru’ (kumpulan dana) sesuai dengan syariat islam dan diawasi pengelolaannya oleh Dewan Pengawas Syariah. Oleh karena itu, sumber utama pendapatan perusahaan asuransi jiwa syariah berasal dari jasa pengelolaan dana. Sedangkan pada asuransi jiwa konvensional, pendapatan perusahaan asuransi berasal dari premi nasabah.
                      Perbedaan ketiga adalah proses pengelolaan premi asuransi. Pada asuransi syariah, perusahaan asuransi diperkenankan untuk mengelola kumpulan premi hanya pada produk- produk investasi syariah dimana proses pengelolaannya pun diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. Sedangkan pada asuransi konvensional, perusahaan asuransi memiliki kebebasan untuk mengelola premi nasabah baik pada produk investasi konvensional ataupun syariah.
                      Selanjutnya, mari kita pelajari akad syariah yang digunakan dalam asuransi syariah. Pelaksanaan asuransi syariah minimum akan menganut 3 akad syariah yaitu:
1.       - Akad hibah (tabarru’)
 Akad ini menjadi dasar atas penggunaan kumpulan premi (dana tabarru’) para pemegang polis dalam    memberikan hibah bagi pemegang polis yang mengalami musibah.
2.       - Akad Mudharabah/ Musyarakah
  Akad ini menjadi dasar keterikatan antara pemegang polis dan perusahaan asuransi.  Akad mudharabah digunakan apabila dana tabarru’ (kumpulan premi) hanya berasal dari para 
p pemegang polis selaku shahibul mal sehingga perusahaan asuransi hanya berperan sebagai mudharib (pengelola dana). Sedangkan akad musyarakah digunakan apabila dana tabarru’ berasal dari para pemegang polis dan juga perusahaan asuransi sehingga perusahaan asuransi tidak hanya berperan sebagai mudharib namun juga shahibul mal.
3.    -  Akad Ijarah (Wakalah bil Ujrah)
Akad ini menjadi dasar dalam pemberian imbalan kepada perusahaan asuransi atas jasanya dalam mengelola dana tabarru’. Pada akad ini, para pemegang polis memberikan kuasa (akad wakalah) kepada perusahaan asuransi untuk mengelola dana dengan hadiah berupa imbalan (ujrah).
                      
                   Tidak ada seorang pun yang mengetahui nasib apa yang ditetapkan oleh Allah SWT termasuk ketetapan mengenai kematian dan kecelakaan diri yang menyebabkan cacat. Kedua cobaan tersebut secara umum dapat mengganggu kondisi finansial dari keluarga korban khususnya apabila korban merupakan kepala keluarga yang memberi nafkah bagi keluarganya. Oleh karena itu, asuransi jiwa syariah bisa menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir dampak finansial bagi keluarga korban. Selain itu, asuransi jiwa syariah juga membantu kita selaku umat muslim untuk saling menolong satu sama lain ketika saudara sesama muslim kita mengalami kesulitan.
                      Semoga tulisan ini bisa sedikit memberikan pencerahan dalam memaksimalkan tujuan finansial anda. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai asuransi jiwa syariah, kalian bisa mengunjungi Pasar Rakyat Syariah OJK yang diselenggarakan pada tanggal 13- 14 Juni 2015 di Parkir Selatan Senayan Jakarta. Yang lebih menggembirakan lagi, kalian bisa mendalami produk- produk keuangan syariah yang tersedia di Indonesia secara gratis tiket masuk dan juga berpeluang untuk memperoleh berbagai doorprize hadiah yang disediakan. Selamat berkunjung :). Ultimate your financial goals!!!

Sumber Artikel:
1.       Al Qur’an
2.       ZaPfin Planning Institute

3.       Modul 3 “Manajemen Risiko dan Perencanaan Asuransi” Financial Planning Standards Board (FPSB) Indonesia
   
      Artikel diatas juga telah dipublish pada selasar:
      https://www.selasar.com/ekonomi/asuransi-jiwa-syariah


Thursday, June 11, 2015

Say No to Cigarette

Ayo Mulai Hidup Senang Tanpa Rokok
                Beberapa pekan yang lalu, saya dikagetkan oleh berita memilukan terkait bahaya merokok yang tersebar di dunia maya. Berita tersebut menyampaikan kesedihan seorang ayah yang baru saja kehilangan buah hatinya akibat asap rokok. Sang ayah sudah berusaha untuk tidak pernah merokok di dekat sang buah hati namun ternyata upayanya tersebut tidak mengurangi dampak risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok. Baju yang dikenakan sang Ayah setelah selesai merokok ternyata tetap mengandung residu racun rokok yang akhirnya menyebabkan pneumonia (kanker paru- paru) bagi sang buah hati yang sering ia timang- timang.
                Bukannya berhenti, kisah para korban perokok pasif kembali diberitakan oleh berbagai media. Ada kisah Khasidah yang meninggal akibat menderita kanker paru- paru..Noor Atika yang meninggal akibat menderita flek paru- paru..dan Ike Wijayanti  yang kehilangan suara akibat menderita kanker pita suara. Kisah Ike ditayangkan di media televise baru- baru ini di sebagai iklan layanan masyarakat dari Kementerian Kesehatan.
                Selain isu kemanusiaan yang membahayakan risiko kesehatan, rokok juga memberikan dampak serius lho bagi kesehatan keuangan kita. Berikut pembahasan dari sudut pandang perencana keuangan:
1.       Penelitian Dr Kosen dkk, 2009 melalui Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) terkait Fakta Tembakau menyebutkan bahwa rata- rata konsumsi rokok bagi individu setiap bulannya adalah Rp 216.000,-. Apabila kita secara bijak memilih untuk berinvestasi misalnya pada Reksa Dana Campuran A yang secara historis memiliki imbal hasil rata- rata 21,85% per tahun, maka kita akan memiliki dana sebesar +/- Rp 31 juta tahun ini (6 tahun sejak tahun 2009). Nominal tersebut bahkan cukup untuk membeli 2 motor bebek baru yang saat ini berharga sekitar Rp 15 juta.
2.       Penelitian antara WHO dan Lembaga Demografi FEUI 2009 tentang Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia: Lembar Fakta untuk Masukan Kebijakan menunjukkan bahwa pengeluaran belanja kesehatan bagi rumah tangga perokok minimal 2X lebih besar daripada rumah tangga non perokok. Jadi, perokok memiliki potensi pengeluaran kesehatan yang lebih besar di masa depan dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Melihat besarnya risiko yang diakibatkan oleh rokok baik bagi kesehatan fisik ataupun keuangan, mendingan kita mulai menghindari rokok. Memang, rokok memberikan kecanduan sehingga sulit untuk berhenti mengkonsumsinya. Namun, kita merupakan ciptaan Tuhan yang dianugerahi akal untuk melawan hawa nafsu termasuk nafsu untuk merokok. Jadi, mulailah bertindak tegas pada diri dengan “Say No to Smoking”. Ultimate your financial goals!

Wednesday, June 10, 2015

Sharing Session Tokoh Lokal- Ustadz Iqbal

SHARING SESSION:
SUCCESS STORY USTADZ IQBAL

Poin penting dalam Meraih Kesuksesan:
1. Ketakwaan pada Allah SWT
Artinya: Dalam meraih kesuksesan kita harus mempercayai bahwa Allah SWT akan memberikannya
Dikuatkan hadist Qudsi, "Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada diri-Ku"
Jadi kita harus berprasangka baik pada Allah SWT atas setiap takdir yang diberikan

Selain itu kita juga perlu berperilaku yang sesuai
Misal: Untuk memperoleh nilai baik di kelas, cara yg lebih tepat adalah menjawab soal ujian sesuai kehendak guru bukan dengan kepintaran seseorang
Sebaik apapun jawaban murid pintar klo tidak sesuai dg guru, dia pun akan memperoleh nilai yg kurang maksimal

Dalam kaitannya dengan ajaran Allah SWT, maka kita pun juga perlu menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya

2. Hindari Berhutang
Untuk memenuhi kebutuhan, lebih baik kita TUNDA dengan MENABUNG daripada BERHUTANG untuk BERSENANG- SENANG SEKARANG namun SENGSARA di MASA DEPAN

3. BANYAK BERSEDEKAH secara IKHLAS
InsyAllah, sedekah dan zakat membuka pintu- pintu rejeki dari arah yang tidak terduga

4. JANGAN BERPERILAKU BERLEBIHAN dan BANYAK BERSYUKUR
Islam melarang perilaku berlebihan termasuk bersedekah secara berlebihan. Segala sesuatu harus dilakukan secukupnya. Maka hindari belanja konsumtif yang didasari pada kebutuhan bukan hawa nafsu.
KENALI MANA KEBUTUHAN VS KEINGINAN. Syukuri segala rejeki yang diterima.

5. DISIPLIN dalam BERPERILAKU
Kita harus konsisten dalam menjalankan prinsip2 hidup seperti konsisten untuk tidal berhutang

6. MENIKAH MEMBUKA PINTU REJEKI
Jangan takut untuk menikah hanya karena masalah rejeki. Allah SWT menjamin bahwa menikah merupakan salah satu cara untuk membuka pintu rejeki. Jadi lebih baik menikah dibandingkan melakukan zina

#UltimateYourFinancialGoals #ojk #MES #yakuza

Perencanaan Keuangan Syariah dalam Keluarga- Part 2

PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH dalam KELUARGA

Poin informasi:
1. Dalam merencanakan keuangan keluarga secara syariah, kita berorientasi pada Dunia dan Akhirat
2. Dalam bertransaksi syariah, keHALALan perlu dijaga dari awal sampai akhir (zat, cara perolehan dan cara penggunaan)
3. Perencanaan keuangan diperlukan karena tujuan keuangan terus muncul seiring perjalanan hidup
Dari single-> biaya nikah -> biaya kelahiran anak -> biaya sekolah -> membeli tempat tinggal dan seterusnya
4. Komunikasi antara suami dan istri penting dalam merencanakan keuangan keluarga

#UltimateYourFinancialGoals #ojk #MES #yakuza

Perencanaan Keuangan Syariah dalam Keluarga

MATERI PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH dalam KELUARGA

Poin penting:
1. Dalam merencanakan keuangan
Kita tidak harus pandai merencanakan keuangan
Tapi kita perlu pandai mengatur diri sendiri dalam mengatur keuangan
2. Mengatur penghasilan lebih sulit dibandingkan mengatur pengeluaran
Karena kita tidak bisa memastikan peningkatan penghasilan namun kita mampu membatasi pengeluaran pribadi
3. Cara membatasi pengeluaran bisa dimulai dari hal kecil
Contoh:
- Ajarkan anak toiletries dapat menghemat popok
Hemat minimal Rp 90 ribu sebulan (Pemakaian popok 3 kali di siang hari X harga popok antara Rp 1 - 2 ribu/ pieces)
- Matikan lampu yang tidak digunakan
- Berhenti merokok selama 5 tahun, anda bisa memiliki dana Rp 23juta
(Asumsi: dana diinvestasikan pada produk investasi x dg imbal hasil 21,58%)
4. Saran prioritas perencanaan pengeluaran
Pertama: Sedekah
Kedua: Cicilan Hutang
Ketiga: Menabung & Investasi
Keempat: Biaya Hidup
5. Komposisi Arus Kas Keluar yang Sehat
2,5- 10% Sedekah dan zakat
35% Maksimal cicilan hutang
10% Tabungan dan Investasi
40- 60% Biaya Hidup
Maks 10% Hiburan

#UltimateYourFinancialGoals #ojk #MES#PerencanaanKeuangan #yakuza

Aku Cinta Keuangan Syariah

AKU CINTA KEUANGAN SYARIAH

Aku mau menghindari riba (bunga) tapi aku perlu
1. Menabung
2. Meminjam uang untuk membeli rumah ataupun mobil
3. Mengatasi risiko kesehatan dan risiko kehilangan penghasilan di masa depan

TENANG...
Sekarang industri keuangan Indonesia telah menawarkan berbagai produk keuangan syariah
Seperti asuransi syariah, pembiayaan syariah dan pegadaian syariah

Jadi..
JANGAN KUATIR
untuk Bertransaksi dengan Berbagai Industri Keuangan
Seperti Bank, Perusahaan Asuransi, Pembiayaan dan Pegadaian

#UltimateYourFinancialGoals #ojk #MES #syariah#yakuza

Ekonomi Syariah

EKONOMI SYARIAH

Anti riba y?
Khusus umat islam y?

Ekonomi syariah merupakan salah satu aliran di dalam ekonomi
Layaknya ekonomi liberal dan ekonomi sosialis

Perbedaan utama Ekonomi Syariah adalah "Maqasid Al-Syariah"
Artinya ekonomi syariah MENGUTAMAKAN KEADILAN SELURUH UMAT

Beberapa contoh keadilan bagi seluruh umat adalah
1. Himbauan untuk beramal (seperti sedekah dan zakat) guna membantu saudara dan teman yang membutuhkan atas harta yang dimiliki
2. Penggunaan asas bagi hasil laba rugi dalam kesepakatan bisnis dengan proporsi pengelola usaha lebih besar dibandingkan pemilik modal. Karena usaha dinilai memiliki nilai lebih dibandingkan uang
3. Penggunaan asas kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah kesulitan pembayaran pinjaman
Dan berbagai sikap lainnya yang mengedepankan asas kemanusiaan

Oleh karena itu, penerapan ekonomi syariah tidak hanya dapat diterapkan oleh umat muslim
Umat beragama lain pun dapat menerapkannya
Keadilan bagi seluruh umat dan Penerapan Asas Kemanusiaan merupakan panggilan jiwa bagi setiap manusia sebagai "Makhluk Sosial"

NB: Bukan menggurui, berniat berbagi informasi. Maaf apabila ada kesalahan dan tolong dikoreksi. Terima kasih

#UltimateYourFinancialGoals #ojk #MES #yakuza#ekonomisyariah

Merencanakan Keuangan

"Merencanakan Keuangan"
Perlu g sih?

Manusia memBUTUHkan Uang dalam mengarungi kehidupan
Mau makan Butuh Uang
Mau sekolah Butuh Uang
Mau jalan-jalan Butuh Uang

Kebutuhan atas Uang tersebut tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhan saat ini
Pengeluaran seseorang dalam fase kehidupan cenderung meningkat sepanjang usia

Waktu...
Sekolah, aku cukup dengan uang saku Rp 5 ribu sehari
Kuliah, aku perlu Rp 1 juta sebulan
Menikah, aku perlu Rp 20 juta
Melahirkan, aku perlu Rp 30 juta
Pengeluaran ini (umumnya) terus dan terus meningkat sepanjang usia

Lalu, apakah aku dapat menjamin peningkatan penghasilan sepanjang usia?

Oleh karena itu,
Kita perlu bijak dalam merencanakan keuangan agar aku dapat memenuhi Kebutuhan atas Uang untuk
Hari Ini...
Masa Depan...
Bahkan bagi Keturunan Selanjutnya

#UltimateYourFinancialGoals #LiterasiKeuangan#ojk #PerencanaanKeuangan