Tuesday, July 14, 2015

Persiapan Kehidupan Pra- Kampus bersama BNI Tapenas



Pengalaman yang akan kakak ceritakan kali ini memang bukan dialami oleh kakak sendiri, melainkan oleh sahabat kakak. Namun, kakak merasa perlu untuk menceritakan kembali kisah ini kepada adek- adek sekalian sebagai bahan pembelajaran. Sehingga kalian tidak perlu mengalami kesalahan yang sama seperti yang dahulu kakak lakukan. Jadi, tolong luangkan beberapa waktu kalian untuk membaca kisah kakak dibawah ini ya:
Suatu hari, seorang sahabat yang bernama Melin mengajakku untuk menemaninya ke bank BNI. Alih- alih menaiki bus kampus berwarna kuning kesayangan seluruh mahasiswa, kita memilih untuk berjalan kaki sembari mengobrolkan berbagai bahan pembicaraan. Sebagai sahabat dekat, banyak topik yang kami bicarakan sepanjang perjalanan dari masalah seputar cowok, dosen hingga masalah finansial. Ditengah perbincangan tersebut, saya bertanya kepada Melin terkait tujuannya ke bank.
Maklum saja pertanyaan tersebut muncul karena saya dan kebanyakan teman-teman di kampus lebih akrab dengan mesin ATM dibandingkan bank. Frekuensi kunjungan kami ke mesin ATM bisa dipastikan minimal 1 bulan sekali tapi kalau kunjungan ke bank, sepertinya sangat jarang. Kunjungan kami ke bank pun biasanya diisi aktivitas pembukaan- penutupan rekening baik pribadi, kepanitiaan maupun organisasi dan mengurus kartu debit yang hilang.
Melin menuturkan bahwa alasan dia ke bank adalah untuk mencairkan rekening BNI Tapenas miliknya. “Ehm..apa itu BNI Tapenas?”, tanyaku padanya. BNI Tapenas adalah produk tabungan yang memfasilitasi penabung untuk menabung secara berkala. Artinya bank akan memotong dana rekening tabungan regular kita untuk dipindahkan ke rekening BNI Tapenas. “Oh, cuman beda sistem penyetoran dana tabungannya kah?”, ujarku.
Ia pun mulai menjelaskan bahwa sistem penyetoran dana bukan pembeda utama antara BNI Tapenas dengan tabungan regular. Karena kita pun boleh menabung kelebihan dana yang dimiliki ke rekening BNI Tapenas secara manual. Perbedaan utama antar keduanya adalah komitmen untuk menabung. Ketika seseorang memutuskan untuk mengikuti program BNI Tapenas maka orang tersebut harus komitmen untuk menabung sejumlah dana tertentu setiap bulannya hingga batas waktu tertentu. Oleh karena itu, penabung akan dikenakan penalty apabila menarik uang tabungannya sebelum waktu yang telah disepakati.
“Fasilitas ini membantuku untuk mendisiplinkan sikap menabung. Sebelumnya aku sering gagal untuk menabung, entah karena uang sakuku yang telah habis, lupa menabung ataupun malas berjalan menyetorkan uang ke bank. Tapi sejak menggunakan BNI Tapenas, aku sudah tidak perlu khawatir karena dana tabungan akan dipindahkan ke rekening BNI Tapenas segera setelah uang saku dikirimkan. Karena dilakukan secara otomatis, aku pun tidak sadar bahwa aku telah mengikuti program BNI Tapenas hampir 2 tahun lamanya. Dan sekarang tabungan yang kumiliki di rekening tersebut cukup besar untuk bekal membiayai kehidupan setelah kampus”, curhatnya padaku sambil tersenyum puas memandang buku tabungannnya sambil terus melangkah menuju bank BNI yang logonya sudah mulai nampak di kejauhan.
Setelah berjalan beberapa langkah, tiba- tiba ia berhenti dan menatap mukaku sambil berkata, “Mungkin kamu akan mengira aku sombong ataupun sok idealis, tapi aku memang ingin mandiri secara finansial segera setelah lulus dari perguruan tinggi. Aku merasa bahwa orang tuaku telah berjasa secara luar biasa untuk membiayai aku sejak lahir hingga dewasa. Oleh karena itu, aku berharap setelah lulus kuliah nanti aku tidak lagi membebani finansial orang tuaku. Namun, aku menyadari bahwa aku membutuhkan waktu untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Makanya aku menabung dengan BNI Tapenas sebagai bekal masa tungguku setelah lulus kuliah hingga nantinya aku memperoleh pekerjaan”.
Saat itu aku tak bisa berkata apa- apa. Berbagai perasaan berkecamuk di dalam benakku. Dari perasaan kasian atas takdir hidup sahabatku yang terlahir dari keluarga yang kurang berada, perasaan salut atas cita- cita mulianya untuk meringankan beban orang tua, perasaan kagum atas kedewasaan yang dimilikinya hingga perasaaan sedih dan penyesalan dalam diri karena kurang mempersiapkan diri memasuki jenjang kehidupan baru setelah kuliah. Tanpa terasa perjalanan kami telah mencapai akhir, kami telah tiba di gedung Bank BNI yang kami tuju. Disana teman aku mulai mengambil antrian dan mengisi  kelengkapan data yang diperlukan untuk mencairkan dana.
Saat itu, pikiranku kembali melayang ke percakapan siang tadi. Aku kembali memikirkan bahwa selama ini aku kurang mempersiapkan diri. Seandainya aku mencari informasi mengenai produk- produk keuangan sehingga aku bisa merencanakan kehidupanku dengan lebih baik. Maka aku pun bisa tersenyum seperti sahabatku Melin yang telah memiliki perbekalan untuk menghadapi jenjang kehidupan baru setelah lulus kuliah.

Penyesalan itu menjadi salah satu alasan diriku memilih profesi perencana dan literasi keuangan. Semakin lama aku mempelajari bidang ilmu ini, aku semakin menyadari bahwa masih banyak saudara- saudara di tanah air yang mengalami pahitnya kehidupan akibat kesalahan dan/ atau ketidaktauan dalam mengelola keuangan. Oleh karena itu, kakak berpesan pada adek- adekku yang masih duduk di bangku kuliah bahwa kalian bisa memanfaatkan produk tabungan berjangka yang dimiliki bank untuk menanamkan sikap menabung. Salah satu produk tabungan berjangka yang dapat dimanfaatkan adalah BNI Tapenas oleh bank BNI. Sesuai dengan singkatan namanya BNI Tabungan Perencanaan Masa Depan, BNI Tapenas membantu kita untuk merencanakan kehidupan masa depan yang lebih baik. Ultimate Your Financial Goals with @dhila_23!

1 comment:

  1. Artikel yang menarik dan menginpirasi !
    Salam kenal penuh persahabatan Dari ONE sm
    http://iwansmtri.blogspot.com/2015/07/kebersamaan-keluarga-bersama-bni.html

    ReplyDelete