Monday, July 27, 2015

Butuh Modal Usaha dengan Mudah dan Cepat: Pegadaian Aja

Tulisan ini saya buat setelah membaca artikel Detik dengan judul “Gestun Sering Dipakai Buat Modal Usaha, Padahal Bunganya 24%/ Tahun” yang membahas mengenai penyalahgunaan praktik Gestun. Gestun merupakan singkatan dari gesek tunai pada mesin EDC di merchant. Fasilitas ini memungkinkan pemilik kartu kredit untuk mendapatkan uang tunai secara langsung. Proses yang diperlukan untuk memperoleh dana melalui Gestun sangatlah mudah. Dengan hanya menggesek kartu kredit ke mesin edc, uang segera diperoleh di tangan. Kemudahan memperoleh dana tunai tanpa melalui proses administrasi atau pengajuan, mendorong beberapa pelaku usaha untuk menggunakan fasilitas Gestun untuk memperoleh tambahan modal usaha. Namun tepatkah tindakan ini?
Penyediaan fasilitas Gestun oleh bank kepada nasabah kartu kredit bukanlah tindakan yang salah. Fasilitas ini sebenarnya membantu nasabah untuk memperoleh dana segar ketika dibutuhkan. Namun penerapan fasilitas ini bisa menjadi petaka apabila dipergunakan tidak sesuai dengan tujuan awalnya.
Sebagai dana pinjaman, dana Gestun wajib dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Bank. Berbeda dengan pinjaman atau kredit usaha yang memiliki syarat nominal cicilan dan periode pinjaman yang jelas. Dana Gestun tidak memiliki syarat nominal cicilan dan periode pinjaman. Pemilik kartu kredit hanya diwajibkan untuk membayar cicilan minimum 10% dari total hutang. Kemudahan tersebut dapat memicu seseorang untuk menunda pembayaran hutang dana Gestun yang dimiliki. Padahal tindakan menunda pelunasan hutang kartu kredit makin memperparah keadaan.
Fasilitas Gestun tidak cocok dipergunakan sebagai modal usaha karena memiliki beban bunga yang lebih tinggi dibandingkan bunga kredit modal usaha. Bunga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan bunga kredit modal usaha. Rata- rata bank membebankan kartu kredit sebesar 2,95% per bulan apabila nasabah tidak melunasi hutangnya. Secara sederhana, apabila kita kalikan bunga kartu kredit tersebut ke dalam 12 bulan, maka beban bunga tahunannya mencapai 35,4%. Walaupun secara perhitungan bunga efektif kartu kredit lebih tinggi dari 35,4%. Kartu kredit memiliki skema perhitungan bunga yang berbeda dengan perhitungan kredit usaha.
Bunga tahunan kartu kredit tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan rata- rata bunga kredit modal usaha. Merujuk Statistik Perbankan Indonesia periode Januari 2015 yang diterbitkan oleh OJK, rata- rata bunga kredit modal kerja tertinggi selama tahun 2014 adalah 12,85%. Bahkan rata- rata bunga kredit tertinggi dari seluruh kelompok yang dipaparkan adalah 19,99% untuk golongan bukan lapangan usaha lainnya.
Selain bunga, beberapa bank juga membebankan biaya Tarik Tunai untuk setiap transaksi Gestun. Sebagai contoh, suatu memiliki kebijakan biaya Tarik Tunai sebesar 2% untuk tiap transaksi Tarik tunai. Maka saat Anda melakukan Gestun sebesar Rp 2 juta, Anda akan dibebankan biaya Tarik Tunai sebesar Rp 40 ribu. Biaya Tarik Tunai tersebut dikenakan bagi seluruh nasabah kartu kredit yang melakukan Gestun tanpa peduli apakah nasabah tersebut melunasi ataupun tidak melunasi pinjaman sesuai periode tagihan. Dengan tingginya beban bunga yang dibebankan Gestun dan potensi tambahan biaya Tarik Tunai, masihkah para pelaku usaha berpikir untuk menggunakan fasilitas ini guna mendapatkan tambahan modal usaha?
                Apabila para pelaku usaha masih berpikir bahwa pengajuan pinjaman usaha di bank memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengucurkan dana pinjaman, Anda tidak perlu khawatir. Institusi pegadaian bisa menjadi solusi untuk menyediakan dana secara mudah dan cepat. Merujuk pada website Pegadaian, Anda dapat memperoleh pinjaman dengan hanya menyerahkan fotokopi KTP dan barang jaminan. Pegadaian bahkan menjamin bahwa proses pencairan dana hanya membutuhkan waktu 15 menit. Barang yang digadaikan tersebut tidak harus ditahan oleh pihak Pegadaian. Pegadaian juga menyediakan fasilitas yang memungkinkan nasabah untuk memanfaatkan barang yang digadaikan, asalkan surat kepemilikan atas barang tersebut diserahkan kepada Pegadaian. Anda pun dapat memperoleh dana tambahan modal tanpa mengganggu keberlangsungan usaha.
                Pelajarilah seluruh produk keuangan yang disediakan oleh berbagai institusi keuangan di Indoensia. Sehingga kita bisa menentukan produk keuangan yang tepat guna memenuhi kebutuhan finansial kita. Sama halnya seperti memilih baju, pasti kita akan kepanasan apabila mengenakan jaket di siang hari yang terik. Maka pilihlah produk keuangan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Ultimate Your Financial Goals with @dhila_23!

Sumber:
1.       http://pegadaian.co.id

3.       Statistik Perbankan Indonesia periode Januari 2015, Otoritas Jasa Keuangan

Tuesday, July 14, 2015

Persiapan Kehidupan Pra- Kampus bersama BNI Tapenas



Pengalaman yang akan kakak ceritakan kali ini memang bukan dialami oleh kakak sendiri, melainkan oleh sahabat kakak. Namun, kakak merasa perlu untuk menceritakan kembali kisah ini kepada adek- adek sekalian sebagai bahan pembelajaran. Sehingga kalian tidak perlu mengalami kesalahan yang sama seperti yang dahulu kakak lakukan. Jadi, tolong luangkan beberapa waktu kalian untuk membaca kisah kakak dibawah ini ya:
Suatu hari, seorang sahabat yang bernama Melin mengajakku untuk menemaninya ke bank BNI. Alih- alih menaiki bus kampus berwarna kuning kesayangan seluruh mahasiswa, kita memilih untuk berjalan kaki sembari mengobrolkan berbagai bahan pembicaraan. Sebagai sahabat dekat, banyak topik yang kami bicarakan sepanjang perjalanan dari masalah seputar cowok, dosen hingga masalah finansial. Ditengah perbincangan tersebut, saya bertanya kepada Melin terkait tujuannya ke bank.
Maklum saja pertanyaan tersebut muncul karena saya dan kebanyakan teman-teman di kampus lebih akrab dengan mesin ATM dibandingkan bank. Frekuensi kunjungan kami ke mesin ATM bisa dipastikan minimal 1 bulan sekali tapi kalau kunjungan ke bank, sepertinya sangat jarang. Kunjungan kami ke bank pun biasanya diisi aktivitas pembukaan- penutupan rekening baik pribadi, kepanitiaan maupun organisasi dan mengurus kartu debit yang hilang.
Melin menuturkan bahwa alasan dia ke bank adalah untuk mencairkan rekening BNI Tapenas miliknya. “Ehm..apa itu BNI Tapenas?”, tanyaku padanya. BNI Tapenas adalah produk tabungan yang memfasilitasi penabung untuk menabung secara berkala. Artinya bank akan memotong dana rekening tabungan regular kita untuk dipindahkan ke rekening BNI Tapenas. “Oh, cuman beda sistem penyetoran dana tabungannya kah?”, ujarku.
Ia pun mulai menjelaskan bahwa sistem penyetoran dana bukan pembeda utama antara BNI Tapenas dengan tabungan regular. Karena kita pun boleh menabung kelebihan dana yang dimiliki ke rekening BNI Tapenas secara manual. Perbedaan utama antar keduanya adalah komitmen untuk menabung. Ketika seseorang memutuskan untuk mengikuti program BNI Tapenas maka orang tersebut harus komitmen untuk menabung sejumlah dana tertentu setiap bulannya hingga batas waktu tertentu. Oleh karena itu, penabung akan dikenakan penalty apabila menarik uang tabungannya sebelum waktu yang telah disepakati.
“Fasilitas ini membantuku untuk mendisiplinkan sikap menabung. Sebelumnya aku sering gagal untuk menabung, entah karena uang sakuku yang telah habis, lupa menabung ataupun malas berjalan menyetorkan uang ke bank. Tapi sejak menggunakan BNI Tapenas, aku sudah tidak perlu khawatir karena dana tabungan akan dipindahkan ke rekening BNI Tapenas segera setelah uang saku dikirimkan. Karena dilakukan secara otomatis, aku pun tidak sadar bahwa aku telah mengikuti program BNI Tapenas hampir 2 tahun lamanya. Dan sekarang tabungan yang kumiliki di rekening tersebut cukup besar untuk bekal membiayai kehidupan setelah kampus”, curhatnya padaku sambil tersenyum puas memandang buku tabungannnya sambil terus melangkah menuju bank BNI yang logonya sudah mulai nampak di kejauhan.
Setelah berjalan beberapa langkah, tiba- tiba ia berhenti dan menatap mukaku sambil berkata, “Mungkin kamu akan mengira aku sombong ataupun sok idealis, tapi aku memang ingin mandiri secara finansial segera setelah lulus dari perguruan tinggi. Aku merasa bahwa orang tuaku telah berjasa secara luar biasa untuk membiayai aku sejak lahir hingga dewasa. Oleh karena itu, aku berharap setelah lulus kuliah nanti aku tidak lagi membebani finansial orang tuaku. Namun, aku menyadari bahwa aku membutuhkan waktu untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Makanya aku menabung dengan BNI Tapenas sebagai bekal masa tungguku setelah lulus kuliah hingga nantinya aku memperoleh pekerjaan”.
Saat itu aku tak bisa berkata apa- apa. Berbagai perasaan berkecamuk di dalam benakku. Dari perasaan kasian atas takdir hidup sahabatku yang terlahir dari keluarga yang kurang berada, perasaan salut atas cita- cita mulianya untuk meringankan beban orang tua, perasaan kagum atas kedewasaan yang dimilikinya hingga perasaaan sedih dan penyesalan dalam diri karena kurang mempersiapkan diri memasuki jenjang kehidupan baru setelah kuliah. Tanpa terasa perjalanan kami telah mencapai akhir, kami telah tiba di gedung Bank BNI yang kami tuju. Disana teman aku mulai mengambil antrian dan mengisi  kelengkapan data yang diperlukan untuk mencairkan dana.
Saat itu, pikiranku kembali melayang ke percakapan siang tadi. Aku kembali memikirkan bahwa selama ini aku kurang mempersiapkan diri. Seandainya aku mencari informasi mengenai produk- produk keuangan sehingga aku bisa merencanakan kehidupanku dengan lebih baik. Maka aku pun bisa tersenyum seperti sahabatku Melin yang telah memiliki perbekalan untuk menghadapi jenjang kehidupan baru setelah lulus kuliah.

Penyesalan itu menjadi salah satu alasan diriku memilih profesi perencana dan literasi keuangan. Semakin lama aku mempelajari bidang ilmu ini, aku semakin menyadari bahwa masih banyak saudara- saudara di tanah air yang mengalami pahitnya kehidupan akibat kesalahan dan/ atau ketidaktauan dalam mengelola keuangan. Oleh karena itu, kakak berpesan pada adek- adekku yang masih duduk di bangku kuliah bahwa kalian bisa memanfaatkan produk tabungan berjangka yang dimiliki bank untuk menanamkan sikap menabung. Salah satu produk tabungan berjangka yang dapat dimanfaatkan adalah BNI Tapenas oleh bank BNI. Sesuai dengan singkatan namanya BNI Tabungan Perencanaan Masa Depan, BNI Tapenas membantu kita untuk merencanakan kehidupan masa depan yang lebih baik. Ultimate Your Financial Goals with @dhila_23!

Wednesday, June 17, 2015

Ayo Saling Tolong Menolong melalui Asuransi Syariah

Ajaran Islam yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW mengajarkan berbagai nilai kehidupan yang perlu diterapkan di dalam keseharian umat manusia. Salah satu nilai kehidupan yang diajarkan oleh beliau adalah sikap saling tolong menolong. Dalam mengarungi kehidupan di dunia, setiap manusia tidak selalu merasakan kebahagiaan dan kenyamanan hidup. Ada suatu masa, dimana manusia akan diuji dengan berbagai cobaan hidup untuk menguji tingkat ketakwaan kita kepada Allah SWT. Pada saat itu, kita sebagai saudara sesama muslim dianjurkan untuk menolong mereka dalam melewati kesulitan yang dialami.
Selain suri tauladan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui contoh perbuatan beliau di dalam kesehariannya. Anjuran menolong sesama muslim juga diterangkan di dalam Al Qur’an surat Al Ma’idah ayat 2 yang berbunyi,”...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...” dan surat At Taubah ayat 71 yang berbunyi,”Dan orang- orang yang beriman, laki- laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain...Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana”. Dengan niat yang tulus untuk mengharapkan ridha dari Allah SWT, kita perlu menerapkan sikap saling tolong menolong kepada sesama manusia tanpa memandang agama, suku ataupun perbedaan lain. Dengan memiliki asuransi jiwa syariah, kita tidak hanya mempersiapkan keluarga dalam mengantisipasi risiko kematian dan kecacatan di masa depan namun juga bisa membantu saudara sesame muslim.
Berbeda dengan asuransi jiwa konvensional yang menganut prinsip transfer risiko, asuransi jiwa syariah menerapkan prinsip berbagi risiko. Pada asuransi jiwa konvensional, pemegang polis membuat suatu perikatan (tertuang di dalam polis asuransi) kepada perusahaan asuransi untuk membayar sejumlah uang tertentu (premi) sehingga perusahaan asuransi tersebut berkewajiban untuk membayarkan sejumlah uang klaim jika tertanggung meninggal atau mengalami cacat sesuai dengan ketentuan yang disepakati di dalam polis. Sedangkan pada asuransi jiwa syariah, para pemegang polis membuat suatu perikatan (tertuang di dalam polis asuransi) kepada perusahaan asuransi untuk membayar sejumlah uang tertentu (premi) dimana kumpulan premi tersebut akan dikelola oleh perusahaan asuransi untuk membayarkan klaim apabila terdapat pemegang polis yang meninggal atau mengalami cacat sesuai dengan ketentuan yang disepakati di dalam polis. Pastinya kumpulan premi tersebut akan dikelola perusahaan asuransi pada produk- produk investasi syariah, yang proses pengelolaannya akan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. Untuk memperjelas penjelasan prinsip asuransi konvensional dan syariah, bisa dilihat dalam ilustrasi gambar di bawah.



 Dari ilustrasi diatas, dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa syariah memiliki 3 perbedaan mendasar dengan asuransi jiwa konvensional. Perbedaan pertama adalah prinsip pengelolaan risiko yang diterapkan, asuransi jiwa konvensional menggunakan prinsip transfer risiko dimana pemegang polis menyerahkan risiko kematian dan cacat yang dimilikinya kepada perusahaan asuransi dengan membayarkan premi sehingga klaim yang diberikan berasal dari dana milik perusahaan asuransi. Sedangkan asuransi jiwa syariah menggunakan prinsip berbagi risiko dimana para pemegang polis mengumpulkan premi untuk dikelola oleh perusahaan asuransi sehingga klaim yang diberikan berasal dari dana kumpulan para pemegang polis bukan dana milik perusahaan asuransi. Prinsip inilah yang mendasari terlaksananya prinsip saling tolong menolong yang dianjurkan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
                      Perbedaan kedua adalah sumber pendapatan bagi perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi di dalam asuransi jiwa syariah berperan sebagai pengelola dana baik dengan ikut menyertakan modal (akad musyarakah) ataupun tanpa meyertakan modal (akad mudharabah). Perusahaan asuransi tersebut diwajibkan untuk mengelola dana tabarru’ (kumpulan dana) sesuai dengan syariat islam dan diawasi pengelolaannya oleh Dewan Pengawas Syariah. Oleh karena itu, sumber utama pendapatan perusahaan asuransi jiwa syariah berasal dari jasa pengelolaan dana. Sedangkan pada asuransi jiwa konvensional, pendapatan perusahaan asuransi berasal dari premi nasabah.
                      Perbedaan ketiga adalah proses pengelolaan premi asuransi. Pada asuransi syariah, perusahaan asuransi diperkenankan untuk mengelola kumpulan premi hanya pada produk- produk investasi syariah dimana proses pengelolaannya pun diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. Sedangkan pada asuransi konvensional, perusahaan asuransi memiliki kebebasan untuk mengelola premi nasabah baik pada produk investasi konvensional ataupun syariah.
                      Selanjutnya, mari kita pelajari akad syariah yang digunakan dalam asuransi syariah. Pelaksanaan asuransi syariah minimum akan menganut 3 akad syariah yaitu:
1.       - Akad hibah (tabarru’)
 Akad ini menjadi dasar atas penggunaan kumpulan premi (dana tabarru’) para pemegang polis dalam    memberikan hibah bagi pemegang polis yang mengalami musibah.
2.       - Akad Mudharabah/ Musyarakah
  Akad ini menjadi dasar keterikatan antara pemegang polis dan perusahaan asuransi.  Akad mudharabah digunakan apabila dana tabarru’ (kumpulan premi) hanya berasal dari para 
p pemegang polis selaku shahibul mal sehingga perusahaan asuransi hanya berperan sebagai mudharib (pengelola dana). Sedangkan akad musyarakah digunakan apabila dana tabarru’ berasal dari para pemegang polis dan juga perusahaan asuransi sehingga perusahaan asuransi tidak hanya berperan sebagai mudharib namun juga shahibul mal.
3.    -  Akad Ijarah (Wakalah bil Ujrah)
Akad ini menjadi dasar dalam pemberian imbalan kepada perusahaan asuransi atas jasanya dalam mengelola dana tabarru’. Pada akad ini, para pemegang polis memberikan kuasa (akad wakalah) kepada perusahaan asuransi untuk mengelola dana dengan hadiah berupa imbalan (ujrah).
                      
                   Tidak ada seorang pun yang mengetahui nasib apa yang ditetapkan oleh Allah SWT termasuk ketetapan mengenai kematian dan kecelakaan diri yang menyebabkan cacat. Kedua cobaan tersebut secara umum dapat mengganggu kondisi finansial dari keluarga korban khususnya apabila korban merupakan kepala keluarga yang memberi nafkah bagi keluarganya. Oleh karena itu, asuransi jiwa syariah bisa menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir dampak finansial bagi keluarga korban. Selain itu, asuransi jiwa syariah juga membantu kita selaku umat muslim untuk saling menolong satu sama lain ketika saudara sesama muslim kita mengalami kesulitan.
                      Semoga tulisan ini bisa sedikit memberikan pencerahan dalam memaksimalkan tujuan finansial anda. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai asuransi jiwa syariah, kalian bisa mengunjungi Pasar Rakyat Syariah OJK yang diselenggarakan pada tanggal 13- 14 Juni 2015 di Parkir Selatan Senayan Jakarta. Yang lebih menggembirakan lagi, kalian bisa mendalami produk- produk keuangan syariah yang tersedia di Indonesia secara gratis tiket masuk dan juga berpeluang untuk memperoleh berbagai doorprize hadiah yang disediakan. Selamat berkunjung :). Ultimate your financial goals!!!

Sumber Artikel:
1.       Al Qur’an
2.       ZaPfin Planning Institute

3.       Modul 3 “Manajemen Risiko dan Perencanaan Asuransi” Financial Planning Standards Board (FPSB) Indonesia
   
      Artikel diatas juga telah dipublish pada selasar:
      https://www.selasar.com/ekonomi/asuransi-jiwa-syariah


Thursday, June 11, 2015

Say No to Cigarette

Ayo Mulai Hidup Senang Tanpa Rokok
                Beberapa pekan yang lalu, saya dikagetkan oleh berita memilukan terkait bahaya merokok yang tersebar di dunia maya. Berita tersebut menyampaikan kesedihan seorang ayah yang baru saja kehilangan buah hatinya akibat asap rokok. Sang ayah sudah berusaha untuk tidak pernah merokok di dekat sang buah hati namun ternyata upayanya tersebut tidak mengurangi dampak risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok. Baju yang dikenakan sang Ayah setelah selesai merokok ternyata tetap mengandung residu racun rokok yang akhirnya menyebabkan pneumonia (kanker paru- paru) bagi sang buah hati yang sering ia timang- timang.
                Bukannya berhenti, kisah para korban perokok pasif kembali diberitakan oleh berbagai media. Ada kisah Khasidah yang meninggal akibat menderita kanker paru- paru..Noor Atika yang meninggal akibat menderita flek paru- paru..dan Ike Wijayanti  yang kehilangan suara akibat menderita kanker pita suara. Kisah Ike ditayangkan di media televise baru- baru ini di sebagai iklan layanan masyarakat dari Kementerian Kesehatan.
                Selain isu kemanusiaan yang membahayakan risiko kesehatan, rokok juga memberikan dampak serius lho bagi kesehatan keuangan kita. Berikut pembahasan dari sudut pandang perencana keuangan:
1.       Penelitian Dr Kosen dkk, 2009 melalui Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) terkait Fakta Tembakau menyebutkan bahwa rata- rata konsumsi rokok bagi individu setiap bulannya adalah Rp 216.000,-. Apabila kita secara bijak memilih untuk berinvestasi misalnya pada Reksa Dana Campuran A yang secara historis memiliki imbal hasil rata- rata 21,85% per tahun, maka kita akan memiliki dana sebesar +/- Rp 31 juta tahun ini (6 tahun sejak tahun 2009). Nominal tersebut bahkan cukup untuk membeli 2 motor bebek baru yang saat ini berharga sekitar Rp 15 juta.
2.       Penelitian antara WHO dan Lembaga Demografi FEUI 2009 tentang Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia: Lembar Fakta untuk Masukan Kebijakan menunjukkan bahwa pengeluaran belanja kesehatan bagi rumah tangga perokok minimal 2X lebih besar daripada rumah tangga non perokok. Jadi, perokok memiliki potensi pengeluaran kesehatan yang lebih besar di masa depan dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Melihat besarnya risiko yang diakibatkan oleh rokok baik bagi kesehatan fisik ataupun keuangan, mendingan kita mulai menghindari rokok. Memang, rokok memberikan kecanduan sehingga sulit untuk berhenti mengkonsumsinya. Namun, kita merupakan ciptaan Tuhan yang dianugerahi akal untuk melawan hawa nafsu termasuk nafsu untuk merokok. Jadi, mulailah bertindak tegas pada diri dengan “Say No to Smoking”. Ultimate your financial goals!

Wednesday, June 10, 2015

Sharing Session Tokoh Lokal- Ustadz Iqbal

SHARING SESSION:
SUCCESS STORY USTADZ IQBAL

Poin penting dalam Meraih Kesuksesan:
1. Ketakwaan pada Allah SWT
Artinya: Dalam meraih kesuksesan kita harus mempercayai bahwa Allah SWT akan memberikannya
Dikuatkan hadist Qudsi, "Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada diri-Ku"
Jadi kita harus berprasangka baik pada Allah SWT atas setiap takdir yang diberikan

Selain itu kita juga perlu berperilaku yang sesuai
Misal: Untuk memperoleh nilai baik di kelas, cara yg lebih tepat adalah menjawab soal ujian sesuai kehendak guru bukan dengan kepintaran seseorang
Sebaik apapun jawaban murid pintar klo tidak sesuai dg guru, dia pun akan memperoleh nilai yg kurang maksimal

Dalam kaitannya dengan ajaran Allah SWT, maka kita pun juga perlu menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya

2. Hindari Berhutang
Untuk memenuhi kebutuhan, lebih baik kita TUNDA dengan MENABUNG daripada BERHUTANG untuk BERSENANG- SENANG SEKARANG namun SENGSARA di MASA DEPAN

3. BANYAK BERSEDEKAH secara IKHLAS
InsyAllah, sedekah dan zakat membuka pintu- pintu rejeki dari arah yang tidak terduga

4. JANGAN BERPERILAKU BERLEBIHAN dan BANYAK BERSYUKUR
Islam melarang perilaku berlebihan termasuk bersedekah secara berlebihan. Segala sesuatu harus dilakukan secukupnya. Maka hindari belanja konsumtif yang didasari pada kebutuhan bukan hawa nafsu.
KENALI MANA KEBUTUHAN VS KEINGINAN. Syukuri segala rejeki yang diterima.

5. DISIPLIN dalam BERPERILAKU
Kita harus konsisten dalam menjalankan prinsip2 hidup seperti konsisten untuk tidal berhutang

6. MENIKAH MEMBUKA PINTU REJEKI
Jangan takut untuk menikah hanya karena masalah rejeki. Allah SWT menjamin bahwa menikah merupakan salah satu cara untuk membuka pintu rejeki. Jadi lebih baik menikah dibandingkan melakukan zina

#UltimateYourFinancialGoals #ojk #MES #yakuza