Showing posts with label Bijak Belanja. Show all posts
Showing posts with label Bijak Belanja. Show all posts

Tuesday, June 7, 2016

Stres = Bunuh Diri, No!! Ikuti 4 Cara Murah Menghilangkan Stress

Salah satu Sahabat, Vinsensius Billy (Mahasiswa FEB UI), baru saja mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Kabarnya, tindakan bunuh diri ia lakukan karena stress yang dialaminya. Setiap orang tidak mungkin terhindar dari stress atau tekanan karena masalah dan rintangan dipastikan pernah mampir ke dalam kehidupan. Yang terpenting adalah bagaimana cara bersikap tenang agar bisa menyelesaikan masalah dan tekanan tersebut dengan lebih bijak.



Untuk bisa bersikap tenang, tentunya Sahabat perlu mengurangi tingkat stress yang dialami. Untuk mengurangi tingkat stress, Sahabat tidak perlu menghabiskan banyak dana untuk traveling ataupun belanja layaknya para bintang di film- film. Ternyata, banyak hal sederhana dan ramah kantong yang bisa dilakukan.

1. Curhat ke Keluarga atau Teman Dekat
Jangan pendam masalah seorang diri. Cobalah untuk menceritakan masalah yang dialami ke keluarga dan/ atau teman terpercaya. Siapa tahu, Sahabat bisa mendapatkan solusi atau perspektif berbeda dari sudut pandang teman curhat kita.


2. Nonton Film Hollywood atau Nonton Drama

Tonton film atau drama favorit Sahabat untuk menghibur diri. Dengan menonton film atau drama, Sahabat bisa terhibur dari kecakapan rupa para bintang film ataupun dari keindangan scene pemandangan yang menjadi latar belakang. Usahakan untuk menghindar dari film melankolis yang menguras air mata agar tidak makin merasa sedih setelah menonton film.



3. Lebih Rajin Beribadah

Saat ini merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah Sahabat kepada Tuhan. Bisa jadi, Sahabat telah menjauh dari Tuhan sehingga cobaan ini dihadirkan untuk membuat Sahabat kembali mengingat-Nya.



4. Coba Menjadi Relawan
Tidak ada salahnya mencoba membantu teman- teman yang membutuhkan dengan menjadi relawan di acara sosial. Bisa jadi, Sahabat akan merasa bersyukur kepada Tuhan atas cobaan yang dihadapi karena banyak orang- orang di luar sana yang ternyata mengalami cobaan lebih berat dari Sahabat. Bahkan jika beruntung, Sahabat bisa saja menemui orang- orang dengan cobaan lebih berat yang masih bisa tersenyum menyambut dunia. Tentu malu rasanya apabila Sahabat bersedih hati hanya karena cobaan yang ternyata tidak seberapa.



Ayo, mulai berhenti meratapi nasib dan mengurung diri di kamar. Banyak kegiatan dan keindahan di dunia ini yang sayang untuk dilewatkan. Jadi…mari kita tersenyum dan berpikir lebih positif untuk menyambut dunia. #SejakMudaCerdasFinansial

Monday, July 27, 2015

Butuh Modal Usaha dengan Mudah dan Cepat: Pegadaian Aja

Tulisan ini saya buat setelah membaca artikel Detik dengan judul “Gestun Sering Dipakai Buat Modal Usaha, Padahal Bunganya 24%/ Tahun” yang membahas mengenai penyalahgunaan praktik Gestun. Gestun merupakan singkatan dari gesek tunai pada mesin EDC di merchant. Fasilitas ini memungkinkan pemilik kartu kredit untuk mendapatkan uang tunai secara langsung. Proses yang diperlukan untuk memperoleh dana melalui Gestun sangatlah mudah. Dengan hanya menggesek kartu kredit ke mesin edc, uang segera diperoleh di tangan. Kemudahan memperoleh dana tunai tanpa melalui proses administrasi atau pengajuan, mendorong beberapa pelaku usaha untuk menggunakan fasilitas Gestun untuk memperoleh tambahan modal usaha. Namun tepatkah tindakan ini?
Penyediaan fasilitas Gestun oleh bank kepada nasabah kartu kredit bukanlah tindakan yang salah. Fasilitas ini sebenarnya membantu nasabah untuk memperoleh dana segar ketika dibutuhkan. Namun penerapan fasilitas ini bisa menjadi petaka apabila dipergunakan tidak sesuai dengan tujuan awalnya.
Sebagai dana pinjaman, dana Gestun wajib dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Bank. Berbeda dengan pinjaman atau kredit usaha yang memiliki syarat nominal cicilan dan periode pinjaman yang jelas. Dana Gestun tidak memiliki syarat nominal cicilan dan periode pinjaman. Pemilik kartu kredit hanya diwajibkan untuk membayar cicilan minimum 10% dari total hutang. Kemudahan tersebut dapat memicu seseorang untuk menunda pembayaran hutang dana Gestun yang dimiliki. Padahal tindakan menunda pelunasan hutang kartu kredit makin memperparah keadaan.
Fasilitas Gestun tidak cocok dipergunakan sebagai modal usaha karena memiliki beban bunga yang lebih tinggi dibandingkan bunga kredit modal usaha. Bunga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan bunga kredit modal usaha. Rata- rata bank membebankan kartu kredit sebesar 2,95% per bulan apabila nasabah tidak melunasi hutangnya. Secara sederhana, apabila kita kalikan bunga kartu kredit tersebut ke dalam 12 bulan, maka beban bunga tahunannya mencapai 35,4%. Walaupun secara perhitungan bunga efektif kartu kredit lebih tinggi dari 35,4%. Kartu kredit memiliki skema perhitungan bunga yang berbeda dengan perhitungan kredit usaha.
Bunga tahunan kartu kredit tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan rata- rata bunga kredit modal usaha. Merujuk Statistik Perbankan Indonesia periode Januari 2015 yang diterbitkan oleh OJK, rata- rata bunga kredit modal kerja tertinggi selama tahun 2014 adalah 12,85%. Bahkan rata- rata bunga kredit tertinggi dari seluruh kelompok yang dipaparkan adalah 19,99% untuk golongan bukan lapangan usaha lainnya.
Selain bunga, beberapa bank juga membebankan biaya Tarik Tunai untuk setiap transaksi Gestun. Sebagai contoh, suatu memiliki kebijakan biaya Tarik Tunai sebesar 2% untuk tiap transaksi Tarik tunai. Maka saat Anda melakukan Gestun sebesar Rp 2 juta, Anda akan dibebankan biaya Tarik Tunai sebesar Rp 40 ribu. Biaya Tarik Tunai tersebut dikenakan bagi seluruh nasabah kartu kredit yang melakukan Gestun tanpa peduli apakah nasabah tersebut melunasi ataupun tidak melunasi pinjaman sesuai periode tagihan. Dengan tingginya beban bunga yang dibebankan Gestun dan potensi tambahan biaya Tarik Tunai, masihkah para pelaku usaha berpikir untuk menggunakan fasilitas ini guna mendapatkan tambahan modal usaha?
                Apabila para pelaku usaha masih berpikir bahwa pengajuan pinjaman usaha di bank memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengucurkan dana pinjaman, Anda tidak perlu khawatir. Institusi pegadaian bisa menjadi solusi untuk menyediakan dana secara mudah dan cepat. Merujuk pada website Pegadaian, Anda dapat memperoleh pinjaman dengan hanya menyerahkan fotokopi KTP dan barang jaminan. Pegadaian bahkan menjamin bahwa proses pencairan dana hanya membutuhkan waktu 15 menit. Barang yang digadaikan tersebut tidak harus ditahan oleh pihak Pegadaian. Pegadaian juga menyediakan fasilitas yang memungkinkan nasabah untuk memanfaatkan barang yang digadaikan, asalkan surat kepemilikan atas barang tersebut diserahkan kepada Pegadaian. Anda pun dapat memperoleh dana tambahan modal tanpa mengganggu keberlangsungan usaha.
                Pelajarilah seluruh produk keuangan yang disediakan oleh berbagai institusi keuangan di Indoensia. Sehingga kita bisa menentukan produk keuangan yang tepat guna memenuhi kebutuhan finansial kita. Sama halnya seperti memilih baju, pasti kita akan kepanasan apabila mengenakan jaket di siang hari yang terik. Maka pilihlah produk keuangan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Ultimate Your Financial Goals with @dhila_23!

Sumber:
1.       http://pegadaian.co.id

3.       Statistik Perbankan Indonesia periode Januari 2015, Otoritas Jasa Keuangan

Thursday, June 11, 2015

Say No to Cigarette

Ayo Mulai Hidup Senang Tanpa Rokok
                Beberapa pekan yang lalu, saya dikagetkan oleh berita memilukan terkait bahaya merokok yang tersebar di dunia maya. Berita tersebut menyampaikan kesedihan seorang ayah yang baru saja kehilangan buah hatinya akibat asap rokok. Sang ayah sudah berusaha untuk tidak pernah merokok di dekat sang buah hati namun ternyata upayanya tersebut tidak mengurangi dampak risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok. Baju yang dikenakan sang Ayah setelah selesai merokok ternyata tetap mengandung residu racun rokok yang akhirnya menyebabkan pneumonia (kanker paru- paru) bagi sang buah hati yang sering ia timang- timang.
                Bukannya berhenti, kisah para korban perokok pasif kembali diberitakan oleh berbagai media. Ada kisah Khasidah yang meninggal akibat menderita kanker paru- paru..Noor Atika yang meninggal akibat menderita flek paru- paru..dan Ike Wijayanti  yang kehilangan suara akibat menderita kanker pita suara. Kisah Ike ditayangkan di media televise baru- baru ini di sebagai iklan layanan masyarakat dari Kementerian Kesehatan.
                Selain isu kemanusiaan yang membahayakan risiko kesehatan, rokok juga memberikan dampak serius lho bagi kesehatan keuangan kita. Berikut pembahasan dari sudut pandang perencana keuangan:
1.       Penelitian Dr Kosen dkk, 2009 melalui Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) terkait Fakta Tembakau menyebutkan bahwa rata- rata konsumsi rokok bagi individu setiap bulannya adalah Rp 216.000,-. Apabila kita secara bijak memilih untuk berinvestasi misalnya pada Reksa Dana Campuran A yang secara historis memiliki imbal hasil rata- rata 21,85% per tahun, maka kita akan memiliki dana sebesar +/- Rp 31 juta tahun ini (6 tahun sejak tahun 2009). Nominal tersebut bahkan cukup untuk membeli 2 motor bebek baru yang saat ini berharga sekitar Rp 15 juta.
2.       Penelitian antara WHO dan Lembaga Demografi FEUI 2009 tentang Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia: Lembar Fakta untuk Masukan Kebijakan menunjukkan bahwa pengeluaran belanja kesehatan bagi rumah tangga perokok minimal 2X lebih besar daripada rumah tangga non perokok. Jadi, perokok memiliki potensi pengeluaran kesehatan yang lebih besar di masa depan dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Melihat besarnya risiko yang diakibatkan oleh rokok baik bagi kesehatan fisik ataupun keuangan, mendingan kita mulai menghindari rokok. Memang, rokok memberikan kecanduan sehingga sulit untuk berhenti mengkonsumsinya. Namun, kita merupakan ciptaan Tuhan yang dianugerahi akal untuk melawan hawa nafsu termasuk nafsu untuk merokok. Jadi, mulailah bertindak tegas pada diri dengan “Say No to Smoking”. Ultimate your financial goals!