Ayo Mulai Hidup Senang Tanpa Rokok
Beberapa pekan yang lalu, saya
dikagetkan oleh berita memilukan terkait bahaya merokok yang tersebar di dunia
maya. Berita tersebut menyampaikan kesedihan seorang ayah yang baru saja
kehilangan buah hatinya akibat asap rokok. Sang ayah sudah berusaha untuk tidak
pernah merokok di dekat sang buah hati namun ternyata upayanya tersebut tidak
mengurangi dampak risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok. Baju yang
dikenakan sang Ayah setelah selesai merokok ternyata tetap mengandung residu
racun rokok yang akhirnya menyebabkan pneumonia (kanker paru- paru) bagi sang
buah hati yang sering ia timang- timang.
Bukannya berhenti, kisah para
korban perokok pasif kembali diberitakan oleh berbagai media. Ada kisah
Khasidah yang meninggal akibat menderita kanker paru- paru..Noor Atika yang
meninggal akibat menderita flek paru- paru..dan Ike Wijayanti yang kehilangan suara akibat menderita kanker
pita suara. Kisah Ike ditayangkan di media televise baru- baru ini di sebagai
iklan layanan masyarakat dari Kementerian Kesehatan.
Selain isu kemanusiaan yang
membahayakan risiko kesehatan, rokok juga memberikan dampak serius lho bagi
kesehatan keuangan kita. Berikut pembahasan dari sudut pandang perencana
keuangan:
1.
Penelitian Dr Kosen dkk, 2009 melalui Ikatan
Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) terkait Fakta Tembakau menyebutkan
bahwa rata- rata konsumsi rokok bagi individu setiap bulannya adalah Rp
216.000,-. Apabila kita secara bijak memilih untuk berinvestasi misalnya pada
Reksa Dana Campuran A yang secara historis memiliki imbal hasil rata- rata
21,85% per tahun, maka kita akan memiliki dana sebesar +/- Rp 31 juta tahun ini
(6 tahun sejak tahun 2009). Nominal tersebut bahkan cukup untuk membeli 2 motor
bebek baru yang saat ini berharga sekitar Rp 15 juta.
2.
Penelitian antara WHO dan Lembaga Demografi FEUI
2009 tentang Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia: Lembar Fakta
untuk Masukan Kebijakan menunjukkan bahwa pengeluaran belanja kesehatan bagi
rumah tangga perokok minimal 2X lebih besar daripada rumah tangga non perokok.
Jadi, perokok memiliki potensi pengeluaran kesehatan yang lebih besar di masa
depan dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Melihat besarnya risiko yang diakibatkan oleh rokok baik bagi kesehatan
fisik ataupun keuangan, mendingan kita mulai menghindari rokok. Memang, rokok
memberikan kecanduan sehingga sulit untuk berhenti mengkonsumsinya. Namun, kita
merupakan ciptaan Tuhan yang dianugerahi akal untuk melawan hawa nafsu termasuk
nafsu untuk merokok. Jadi, mulailah bertindak tegas pada diri dengan “Say No to
Smoking”. Ultimate your financial goals!
No comments:
Post a Comment