Showing posts with label Financial Planning. Show all posts
Showing posts with label Financial Planning. Show all posts

Tuesday, June 14, 2016

Pemanfaat Teknologi untuk Menambah Uang Saku

#TipsMenambahUangSaku


                   Sebagai bulan yang penuh rahmat dan berkah, bulan Ramadhan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi para pelaku ekonomi di Indonesia. Selain peningkatan penjualan bagi para pelaku ekonomi lama, bulan Ramadhan juga memberikan kesempatan bagi para pelaku ekonomi baru untuk mendulang rejeki. Di bulan Ramadhan, kita dapat mendapati kemunculan berbagai pedagang kaki lima baru di berbagai sudut kota. Atau pesan promosi kue kering dan hantaran lebaran lain dari rekan di kotak pesan kita.
               Berbagai aktivitas di atas bisa menjadi salah satu alternatif bagi kita selaku mahasiswa untuk menambah uang saku. Tapi apakah kita masih tetap melakukan tren yang telah berulang selama bertahun- tahun padahal teknologi telah memberikan kemudahan dan perubahan di dalam kehidupan manusia? Dengan kemudahan yang ditawarkan teknologi saat ini, kita tidak perlu lagi menunggu datangnya bulan suci Ramadhan untuk memperoleh tambahan uang saku. Dan kita juga tidak perlu khawatir dengan berbagai kemunculan berbagai pesaing karena rendahnya barrier to entry (barrier to entry merupakan istilah yang menjelaskan tingkat kesulitan untuk memasuki suatu bisnis).
Masih gak percaya?? Coba cek informasi di bawah ini!

1. Menjadi Freelancer
Kalau kalian memiliki keahlian di bidang web developer; android developer; penulisan; desainer; illustrator; penerjemah ataupun konsultasi bisnis, kalian bisa mendaftarkan diri di berbagai situs online freelance. Coba tengok 6 situs online freelance yang direkomendasikan oleh id.techinasia yaitu freelancer; upwork; guru; craiglist; sribulancer; dan 99designs. Jika tambahan uang saku bisa dengan mudah diperoleh dari laptop atau komputer kesayanganmu, kenapa harus merepotkan diri kepanasan atau sesak nafas di pinggir jalan?

2. Menjadi Pengajar di Situs Pembelajaran Online
Kalau kalian memiliki keahlian yang bisa dibagikan dan memiliki ketertarikan besar di dunia pengajaran. Tidak ada salahnya untuk mendaftarkan diri kalian di situs pembelajaran online seperti ruangguru dan sekolahpintar untuk berbagai materi pembelajaran. Selain memperolah tambahan uang saku, kalian juga bisa menentukan jadwal pengajaran secara fleksibel sehingga tidak mengganggu waktu kuliah atau bersenang- senang.

3. Menjadi Penyedia Jasa
Kalau kalian memiliki keahlian jasa di bidang tertentu seperti jasa fotografi; videografi; renovasi rumah; rias wajah dan rambut (makeup artist dan hairdo); dan bersih- bersih, maka kalian bisa mendaftarkan diri ke situs online penyedia jasa seperti seekmi; sejasa; cari jasa; dan monolia. Disana kalian berkesempatan untuk memperlebar calon konsumen berkat monetasi dan promosi yang situs online penyedia jasa tawarkan. Sehingga kini, konsumen kalian tidak hanya terbatas pada rekan atau relasi di jaringan pertemanan media sosial dan kontak smartphone saja.

4. Menjadi Youtuber
Kalau kalian mengaku memiliki kreativitas yang tinggi dan senang di dunia perfilman, kenapa tidak menantang diri untuk membuktikan kreativitas kalian di youtube? Saat ini youtube seolah- olah menjadi sebuah channel televise tersendiri yang mampu memberikan konten video dengan beragam kategori. Kalian bisa dengan mudah menemukan video pembelajaran seperti yang ditawarkan saluran TED hingga video gaming seperti yang ditawarkan saluran PewDiePie. Penghasilan yang diperoleh para youtuber (sebutan bagi orang- orang yang mengunggah videonya di saluran youtube) bisa menjangkau angka yang fantastis bila memiliki subscriber (pelanggan) dan viewer (penonton) tinggi. Sebagai bocoran, PewDiePie ditaksir memperoleh penghasilan hingga Rp55 Miliar setahun berkat video- video game yang ia unggah. Lebih lanjut, kalian juga berpeluang untuk mendobrak pintu bisnis lainnya seperti yang telah dialami oleh Michelle Phan yang kini berhasil membuka lini kosmetiknya sendiri berkat video makeup tutorial yang diunggahnya.

5. Menjadi Penyewa
Jangan berkecil hati, kalau kalian saat ini belum memiliki keahlian khusus yang bisa ditawarkan. Kalian tetap dapat memperoleh penghasilan tambahan dari pemanfaatan barang atau aset yang kalian miliki. Kalian bisa memanfaatkan jasa penyewaan online seperti nyewain untuk memperoleh tambahan uang saku. Kategori barang yang disewakan di situs tersebut beragam dari alat berat seperti forklift hingga barang- barang penyalur hobi seperti kamera dan drone. Daripada membiarkan kamera dan drone kalian berdebu, kenapa tidak menyewakannya untuk menambah uang saku?

Gimana teman- teman?? Sekarang udah percaya kan bahwa menambah uang saku bisa begitu mudah berkat teknologi.

Sumber:
- https://id.techinasia.com/

Sampai jumpa di artikel berikutnya yang pastinya menarik dan sesuai dengan dekat dengan praktik di kehidupan kalian sehari- hari. Sejak Muda Cerdas Finansial!!

Thursday, June 9, 2016

Menyonsong Investasi Masa Depanku Bersama Danareksa

              Kisah ini dimulai ketika aku mengikuti seminar keuangan dari salah satu institusi di kampus. Saat itu salah seorang narasumber mengatakan bahwa investasi dana pensiun sebaiknya dilakukan sejak menerima gaji pertama agar tidak mengalami kekurangan dana di masa pensiun nanti. Awalnya, aku sangsi dengan perkataan tersebut karena aku belum membuktikannya di kehidupan nyata. Kakek- nenek aku yang sedang menikmati masa pensiun nyatanya tidak terlihat sedih karena kekurangan uang. Setiap kali mengunjungi rumah beliau yang terlihat adalah muka gembira dan senyum yang menyejukkan.
Gambar Ilustrasi Kakek- Nenekku Hidup Bahagia


              Kesangsian itu masih tetap ada bahkan ketika aku telah memasuki dunia kerja di bidang keuangan. Karena suatu trauma di masa lalu, aku berubah menjadi seseorang yang sulit mempercayai pernyataan orang sebelum membuktikannya sendiri ataupun memperoleh alasan yang rasional. Sampai suatu hari, aku memperoleh proyek untuk membantu para calon purnabakti dalam menyambut masa pensiun. Di dalam proyek itu, para calon purnabakti mendapatkan konsultasi tatap muka dengan para perencana keuangan untuk memperhitungkan kemampuan finansial mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup selama masa pensiun.

              Dari hasil konsultasi tersebut, aku menemukan fakta yang mencengangkan bahwa banyak calon purnabakti yang belum siap menghadapi masa pensiun. Padahal mereka akan segera menyambut masa pensiun kurang dari 1 tahun. Anggapan mereka untuk bersenang- senang selama pensiun sirna karena total harta yang dimiliki dan pesangon yang akan diterima kelak, tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarga selama pensiun.

              Fakta tersebut sangat menohok aku karena para calon purnabakti tergolong ke dalam kelompok pekerja yang memperoleh gaji dan tunjangan hidup besar dari perusahaan. Dahulu orang- orang di luar sana termasuk aku, sering merasa iri dengan gaya hidup yang mereka miliki. Semasa bekerja, mereka terlihat sering menghabiskan waktu untuk berlibur baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, hidup mereka juga dekat dengan barang- barang mewah dari jam tangan rolex hingga mobil CRV.
                                                                                  Gambar Hidup Mewah

Mereka yang dahulu bergelimang harta ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan dana pensiunnya. “Lalu bagaimana dengan aku?”, pertanyaan tersebut langsung terlintas di benak. Bagaimana mungkin kakek- nenek aku yang hanya berprofesi sebagai petani bisa menikmati masa tua dengan bahagia sedangkan para calon purnabakti tersebut terlihat stres menyambut masa tuanya. Penasaran dengan hal tersebut, aku memutuskan untuk mencari penelitian terkait pensiun di Indonesia dan menanyakan resep bahagia di masa tua dari kakek- nenekku.

                                                                 Gambar Bangkrut

Berikut beberapa poin penting terkait data- data pensiunan di Indonesia yang aku memperoleh (Manulife Investor Sentiment Index Study Quarter 1- 2014) pada saat itu adalah:
  •  45% masyarakat Indonesia belum mempersiapkan dana pensiun
  • 55% masyarakat Indonesia yang telah mempersiapkan dana pensiun memiliki pemahaman yang keliru terkait kemampuan finansialnya. Kumpulan dana pensiun yang diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan hidup selama 16 tahun ternyata hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup selama 7 tahun. Padahal rata- rata rentang masa pensiun masyarakat Indonesia adalah 15,1 tahun atau hasil pengurangan angka harapan hidup tahun 2014 (70,1 tahun)[1] dengan usia pensiun (55 tahun).

Setelah puas mencari informasi dari berbagai penelitian, aku mulai bertanya kepada kakek- nenek untuk melihat praktek di lapangan. Dari hasil bertanya, aku memperoleh kesimpulan bahwa kakek- nenek aku ternyata telah mempersiapkan dana pensiun sedari muda. Mereka telah membiasakan hidup secukupnya dan disiplin berinvestasi sejak awal pernikahan mereka. Alih- alih berfoya- foya, mereka memilih untuk menyisihkan sebagian penghasilan yang diperoleh untuk dibelikan sawah dan ternak sebagai alat investasi. Hasil sawah dan ternak inilah yang menjadi sumber penghasilan beliau dalam mengarungi kehidupan sejak awal pernikahan hingga kini.

                                                          Gambar Sawah dan Hewan Ternak

       Tentu saja sebagai anak yang hidup di daerah perkotaan, akan sulit rasanya untuk berinvestasi hewan ternak dan sawah seperti yang telah diterapkan kakek- nenek aku. Menurutku selama aku tetap memegang nilai kunci yang diajarkan kakek- nenek yaitu hidup secukupnya dan disiplin berinvestasi maka aku tetap bisa meraih masa tua bahagia terlepas dari alat investasi apa yang akan dipilih. Aku merasa perlu memodifikasi alat investasi yang sesuai dengan kondisi aku dan perkembangan jaman saat ini.

       Pertanyaan aku terkait modifikasi alat investasi yang sesuai dengan perkembangan jaman dan kondisi aku yang masih minim penghasilan guna meraih masa tua bahagia telah dijawab oleh Danareksa melalui program Investasiku Masa Depanku. Berdasarkan penuturan para ahli di dalam program Investasiku Masa Depanku, aku memperoleh pencerahan untuk memilih reksadana saham sebagai alat Investasiku Masa Depanku.

       Reksadana saham merupakan alat Investasiku Masa Depanku yang tepat karena dana yang aku investasikan akan dikelola oleh manajer investasi danareksa yang telah tersertifikasi. Sehingga aku yakin bahwa dana tersebut memiliki potensi besar untuk semakin berkembang di masa depan. Selain itu Danareksa juga memiliki histori reputasi yang baik dan tergolong ke dalam institusi keuangan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, sehingga aku merasa aman atas dana kelolaan investasi reksadana. Dan terakhir, reksadana saham merupakan jenis alat investasi masa depan yang cocok untuk rencana jangka panjang seperti persiapan dana pensiun. Seperti yang sering diutarakan para pakar investasi, “High Risk, High Return.” Jadi kapan teman- teman mulai merancang investasi masa depan bersama reksadana Danareksa? J

                                                       Gambar Impian Masa Tua Bahagia



Note: Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi blog Blogger Writing Competition -  Investasiku Masa Depanku bersama ReksaDana Danareksa. Isi dan tulisan dari artikel/blog post ini diluar tanggung jawab Danareksa Investment Management”



[1] https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1517

Friday, January 29, 2016

Financial Tips as Preparation for Termination Risk



Since 2015, termination issue has been shown frequently in printed and online media. Reportedly, decelerating of global economic growth and falling of commodity price are the main reasons for some companies to reduce their employee numbers. It is being done to cut operational costs because of on-going loss occurred.
Among industries, oil mining is the industry which faces severe loss due to decreasing price of oil crude from around $100/barrel to $30/barrel. Forcefully, oil companies must sack employees from all levels. This event has been previously occurred in the financial industry on 2008 due to the subprime mortgage crisis.
From those events, we may conclude that termination risk will always attach to each employee regardless of their position or loyalty period to the company. However, its force is varied among factors such as company status (state or private) factor and company’s vulnerability toward crisis. So, it would be best for each employee to anticipate the risk so then it will not cause severe harm in the next day.
1st Preparation- Emergency Fund
An emergency fund is a stash of money set aside to cover the financial surprises life throws your way (www.investor.vanguard.com). Job loss is one example of financial surprises life throws. Due to its main purpose for immediate use, the fund must be allocated in liquid assets such as saving and term deposit. Emergency fund can be used to pay daily expenses during adaptation period when looking for new job or starting up a business. (detail information about emergency fund can be read on  articles Emergency Fund)

2nd Preparation- Limit Shopping and Entertainment Budgets*
If your company or industry where you work on is vulnerable to crisis such as oil mining industry (current), you should limit your shopping and entertainment budget. Otherwise, those funds should be allocated for investment.

3rd Preparation- Protect your Family with Credit Insurance
If you want to buy a product on credit, it would be wise for you to consider credit insurance especially if the credit being taken is in huge amount and within a long period. Credit insurance is an insurance aimed to secure your obligation to pay off credit in the case granted risks occur in the future. For instance, remaining credit balances will be covered by insurance companies if the beneficiary is death. So, bereaved family will not inherit a duty to pay off the credit.

Generally, credit insurance only covers death and accidental risk for the beneficiary. Besides, you may consider to enhance your protection by adding a rider (additional insurance facility) named PHK credit insurance. The insurance will give protection to pay off credit in case the beneficiary lost a job due to termination.


Get ready to prepare yourself!

Ultimate Your Financial Goals with @dhila_23 !!

Financial Tips: Emergency Fund

Here is the English version of article Dana Darurat




Definition
An emergency fund is a stash of money set aside to cover the financial surprises life throws your way (www.investor.vanguard.com) such as losing job and death. It is sufficient to cover temporary expenses during the severe time. To fulfill its purpose as an emergency fund, the fund should be stored in liquid assets such saving and term deposit. So then the fund can be disbursed immediately as soon as being needed.

Calculation
As functioned to cover temporary expenses, ideal emergency fund needs for each person or family is varied due to a different amount of daily expenses needed. Moreover, family members is another factor in calculating ideal emergency fund needs.
Formula:
Monthly Expense x Factor (3- 12 months)
Here are examples to help differentiate emergency fund need between individual and family:
a) Individual
Budi is a single man who works in a capital city with salary Rp5 million per month. To fulfill his monthly expenses, he spent Rp2.5 million per month. So then, the emergency fund need for Budi is
= Rp2.5 million x 3 months

= Rp7.5 million
(3 being chosen because of his status as a single person)

b) Family
Harto is a head family with salary Rp5 million per month. He spent Rp4 million to feed up his wife and son. So then, the emergency fund need for Harto is
= Rp4 million x 6 months
= Rp24 million

(6 is chosen because of his status as the head family. Besides, Harto bears greater responsibility due to increasing number of family member (3 instead of 1). If the amount is considered too great, Harto may only prepare the emergency fund in a minimum amount for Rp12 million or 3 times monthly expenses coverage).